Selasa, 20 September 2011

ngentot sama si kembar

Memang sudah tidak aneh kalau ada dua orang anak
kembar yang menyukai selera yang sama dalam segala
hal, termasuk soal memilih pacar. Tapi ada sedikit
pengalamanku yang benar-benar hebat dengan dua
anak kembar di sekolahku. Bukan berpacaran dengan
salah satu dari mereka atau keduanya sekaligus, tapi meniduri mereka berdua sekaligus, itu baru luar biasa. Hari itu seperti biasanya, aku tidak langsung pulang
dari sekolah, aku dan beberapa orang temanku duduk-
duduk sambil sedikit ngobrol, yah tentu saja tidak jauh
dari soal cewek dan seks.Alf salah satu temanku yang
kebetulan duduk di sebelahku bercerita tentang
pengalamannya dengan satu dari sepasang kakak beradik yang kembar. Kalau saja mereka tidak
ketahuan penjaga sekolah, pasti Alf sudah berhasil
melakukan niatnya. Alf sedikit kecewa dengan
pengalamannya itu, tapi dia sedikit senang karena dia
berhasil meremas dada kanan gadis itu sambil
menciumnya. Saat itu kedua gadis kembar itu lewat, dan dengan
gaya centilnya mereka menyapa kami berempat. Alf
yang sedari tadi bercerita langsung berdiri hendak
menghampiri mereka, tapi seketika itu juga dilihatnya
penjaga sekolah yang memergoki mereka, kontan saja
Alf duduk lagi. Aku sendiri tetap duduk sambil memandang kedua gadis itu menjauh dari kami
berempat. Lumayan juga, memang tidak terlalu cantik,
tapi cukup manis. Dua hari kemudian, tanpa sepengetahuan ketiga
temanku, kuajak salah satu dari mereka makan siang di
kantin sekolah, sebut saja namanya Adriana. Aku yakin
ketiga temanku tidak tahu, karena mereka berencana
untuk berenang sepulang sekolah. Aku sedikit
berbincang-bincang dan saat itu kakak kembar gadis itu datang, sebut saja Cinderella datang menghampiri
kami berdua. Dia datang ketika aku mengajak Adriana
sedikit refreshing setelah pra-EBTA yang benar-benar
bikin kepala pusing. Cinderella langsung merengek untuk ikut juga, tentu
saja aku tidak menolak, kapan lagi aku bisa mengajak
dua orang gadis pergi bersama, apalagi mereka kembar.
Akhirnya kami bertiga sepakatuntuk pergi ke
Pangandaran, kebetulan sekolah libur 3 hari setelah
pra-EBTA. Singkat cerita, kami sampai ke Pangandaran, dan kami
menyewa 2 kamar, satu untukku dan satu lagi untuk
mereka berdua. Tentu saja kami sedikit berjalan-jalan
dulu sebelum akhirnya memutuskan untuk beristirahat.
Aku sebenarnya tidak ingin tidur, karena itu aku tetap
terbangun walaupun aku berbaring di tempat tidurku. Pukul 11 tepat, pintu kamarku diketuk. Ketika kubuka,
Adriana dengan tenang masuk ke kamarku. Aku
memang memintanya untuk datang ke kamarku kalau
kakak kembarnya sudah tidur. Kamiberbincang
sebentar, dan akhirnya perbincangan itu kuakhiri
dengan sebuah ciuman. Mulanya hanya ciuman selamat malam, tapi begitu tahu kalau dia membalasnya, aku
tidak segera melepaskan bibirnya, dan terus kulumat
bibir seksinya itu. Tanganku yang semula diam, mulai nakal dan
memanjat naik ke dadanya, tetapi ketika kuremas
dadanya, Adriana meronta, "Aku sudah milik orang lain,
apalagi dia Alf temanmu."
Aku tersenyum, "Aku tidak akan mengambilmu
darinya, hanya untuk malam ini saja." Adriana tersenyum nakal, diraihnya tanganku, "Oke,
siapa takut..!"
Aku tersenyum, lalu melanjutkan permainanku.
Kupagut lagi bibirnya, sedang tanganku tidak lagi
meremas dadanya, kedua tanganku melingkar di
tubuhnya, dan kulepas bra di balik baju tidurnya. Setelah selesai melaksanakan tugasnya, barulah kedua
tanganku bermain-main di depan, meremas, mengelus
dan sesekali memelintir puting dadanya yang sudah
mengeras. Adriana tidak menolak ketika kulepas
kaosnya. Kulihat dengan jelas kedua gunung yang
menggoda itu, tidak terlalu besar, tapi cukup untuk membuat mataku terbelalak. Tanpa menunggu aba-aba
lagi, langsung kusambar keduanya, kuremas sedikit
kuat. Adriana mendesah dalam, dipegangnya tanganku
seolah memohon untuk lebih lembut sedikit. Aku tahu
hal itu, karenanya kulepaskan dada kirinya, tapi
sebagai gantinya, hap.., buah dadanya seolah kumakan
dengan liar. Kuhisap sedikit sambil kumainkan lidahku
memutar putingnya yang sudah berdiri tegak di puncak kedua bukit itu. Belum selesai kubermain, aku tersentak kaget. Kulihat
Cinderella berdiri di ambang pintu yang lupa kukunci.
Dia tersenyum ke arahku, lalu mendekat. Aku benar-
benar menyesal karena lupa mengunci pintu, tapi
penyesalanku berubah menjadi senyum kemenangan
ketika Cinderella membuka pakaian tidurnya. "Jangan hanya berani melawan adikku, bagaimana
kalau kau buktikan kejantananmu pada kami berdua
sekaligus..?" Aku tidak banyak berbicara lagi, kusambar tubuh
Cinderella yang sudah setengah telanjang itu, kutarik
bra-nya hingga putus, lalu kubanting dia ke tempat
tidurku. Seperempat detik kemudian lidahku sudah
bermain di puting dadanya yang sedikit lebih besar
dari Adriana. Cinderella mendesah dalam sambil menikmati permainanku, kulihat Adriana duduk
memandang kami berdua, kutarik tubuhnya, dan
kubaringkan di sampingku. Cinderella di sebelah
kananku, dan Adriana di sebelah kiriku, sedang aku
telungkup di tengah sambil meremas dada mereka.
Selagi tanganku bekerja meremas dan mengelus, mulutku bergantian menghisap dan menjilati dada
mereka yang lainnya secara bergantian. Setelah kurasa cukup, aku berdiri, dan membuka
seluruh pakaianku, begitu pula Adriana dan Cinderella.
Kubuka agak lebar kaki Adriana, dan lidahku langsung
bermain di sekitar kemaluannya. Adriana bergoyang-
goyang keenakan. Kutarik kepala Cinderella ke
selangkangan kakiku dan tanpa disuruh lagi, langsung dikulumnya kejantananku. Hebat juga permainannya,
sesekali dihisapnya kejantananku, lalu dijilatinya
kepalanya yang berwarna ungu, itu membuatku sedikit
geli dan semakin liar menjilat kemaluan Adriana. Kulihat juga klit-nya mulai terlihat walau tersembunyi,
kugosok dengan telunjukku, dan Adriana mendesah
sambil menegangkan otot pinggulnya. Aku tahu dia
menyukainya, karena itu kugosok lagi, dan sesekali
kujilat benda itu. Tidak lama kemudian Adriana
menyerah, tubuhnya menggoncang hebat, dan dia sedikit memekik menahan nikmatnya puncak birahi.
Kemaluannya semakin basah, dan terlihat lendir
mengalir perlahan dari sela surga dunia itu. Kudorong kepala Cinderella, dan kuregangkan lebih
lebar paha Adriana. Cinderella tahu kalau aku akan
menusuk kemaluan Adriana, karena itu dia duduk di
belakang Adriana, sepertinya hendak membantu
Adriana menahan goncangan-goncangan yang
sebentar lagi akan terjadi. Kugosokkan sebentar kepala kejantananku yang sudah basah oleh liur Cinderella.
Dan kutekan sedikit di kemaluan Adriana. Tangannya
meremas sprei dan mulutnya terbuka sedang matanya
terpejam. Setelah masuk kepala kejantananku, kugerakkan naik
turun sedikit, dan dengan sedikit hentakan, seluruh
kejantananku masuk semua ke dalam kemaluannya.
Adriana menjerit tertahan dan tubuhnya terdorong ke
belakang. Cinderella berusaha menahannya dan
kembali menegakkan tubuh Adriana yang seolah tergeletak tidak bertenaga. Setelah itu kugerakkan pinggulku maju mundur, dan
sesuai dengan irama maju mundur itu, Adriana
mendesah-desah. Cinderella sendiri memeluk adiknya
sambil mengelus lengannya, seolah menghibur kalau ini
akan segera berakhir. Semakin lama kocokanku
semakin cepat, dan desahan Adriana sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan yang membuat nafsuku
semakin membara. Beberapa menit kemudian
kurasakan kejantananku panas, aku akan mencapai
puncak, karena itu kupercepat gerakanku, dan ketika
hampir keluar, kucabut kejantananku dari kemaluan
Adriana. Aku teringat artikel yang kubaca di situs ini, yang
berjudul "Pria Multi Orgasme" (kalau tidak salah).
Karena itu segera kutekan bagian bawah buah
kemaluanku, tempat antara dubur dan batang
kemaluanku (lengkapnya, baca saja artikel itu). Aku
tetap merasa kenikmatan orgasme, dan kulihat tidak ada mani yang keluar dari kejantananku, hanya saja
ketika kenikmatan itu berakhir, kulepas jariku dan
kulihat cairan bening keluar sedikit dari kejantananku.
Adriana sendiri bergoncang-goncang menikmati puncak
keduanya. Cinderella sedikit kesulitan menahan badan
adiknya yang bergoncang-goncang. Tetapi akhirnya itu berakhir. Adriana segera ke kamar
mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh
keringat. Aku tidak menunggu lagi, kejantananku yang
sudah sangat basah masih tetaptegang dan siap
digunakan, karena itu aku langsung menyambar tubuh
Cinderella yang sepertinya sudah tidak sabar juga. Aku tidak perlu membasahi kemaluannya, karena
sudah sangat basah. Rupanya dia menikmati dan
menonton pertunjukkanku dengan adiknya. Kali ini
aku tidak bermain dari depan, kubalikkan
tubuhCinderella dan kutusuk dia dari belakang.
Cinderella berusaha menahan goncangan ke depan dengankedua tangannya, tapi sepertinya dia tidak
kuat, berkali-kali aku harus menarik pinggulnya yang
semakin terseret maju akibat kocokanku. Di luar dugaanku, ternyata dengan teknik pria multi
orgasme itu aku menjadi lebih lemah, dan belum aku
puas mendengar jeritan dan desahan Cinderella,
kejantananku sudah panas dan hampir keluar. Aku
segera melepaskan kejantananku dari kemaluan
Cinderella, dan sambil memberi sedikit waktu pada kejantananku, kukunci pintu yang lupa kukunci. Tidak
lama, tapi cukup untuk memberi waktu pada
kejantananku untuk beristirahat. Setelah itu kulanjutkan permainanku, kukocok
kemaluan Cinderella dari belakang, dan beberapa saat
kemudian kucabut lagi, kali ini kuarahkan ke lubang
duburnya. Kutekan, tapi hanya sedikit saja yang
masuk. Kutekan lagi lebih keras, dan terus menerus,
tapi tidak juga masuk semuanya. Aku tidak peduli, kukocok walaupun sulit. Akhirnya aku menyerah,
kepala kejantananku terasa sakit karena lubang
duburnya jauh lebih sempit dari kemaluannya. Kubalikkan tubuh Cinderella yang sudah basah karena
keringat, dan kukocok kemaluannya dari depan.
Cinderella menjerit dan berdesah sebelum akhirnya
mencapai puncak. Aku sendiri sudahhampir mencapai
puncak, karena itu kupercepat gerakanku, semakin
cepat dan semakin liar. Ketika hampir keluar, kucabut dari kemaluannya, dan kuselipkan di antara dada
Cinderella. Kugosok-gosokkan seolah sedang mengocok
kemaluannya, dan tidak lama kemudian aku mendesah
panjang dibarengi dengan cairan putih kental yang
memancar keluar ke wajah Cinderella, dan jugaleher
serta di sela-sela dadanya. Setelah berbaring sebentar,
aku menggendong Cinderella ke kamar mandi, dan membersihkan diri di sana, bertiga dengan Adriana. Kami sempat bermain sebentar di kamar mandi, tapi
tidak sampai puncak, karena aku sudah terlalu lelah
untuk bermain dengan mereka. Kami tidur bertiga
dengan tubuh masih telanjang, dan paginya kami
pulang ke Bandung dengan sejuta kenikmatan. Malam
itu benar-benar menyenangkan dan tidak akan kulupakan seumur hidupku. Melalui cerita ini juga aku ingin meminta maaf pada Alf,
"Sorry, kutiduri pacarmu. Tapi dia memang benar-benar
luar biasa. Aku sungguh-sungguh menyesal tidak
mengajakmu ikut, tapi mungkin lain kali kita bisa
bermain berempat dengan mereka berdua. Sekali lagi
maafin aku ya Alf, aku janji lain kali nggak bakalan niduri dia lagi tanpa ijin eloe.."

3 komentar:

Unknown mengatakan...




Rahasia Terpendam



Fantasi Ngentot

PENIS BESAR MANTAP

Cara Membesarkan Penis

Celana Pembesar Penis

Rahasia Kuat Sex

RAHASIA NGONTOT GRATIS

Rahasia Kencan Gratis

TIPS GAET CEWE

GAET TANTE GIRANG

RAHASIA ML GRATIS









BONEKA SEX





Unknown mengatakan...

Halo Pak
Kami dari Team Affliansi salah satu Situs Taruhan Online, ingin menawarkan kerja sama di bidang
Affliansi yang pastinya akan memberikan ke untungan kepada Bapak.
Sekiranya bapak berkenang membalas email kami untuk membahas kerja sama dan lebih lanjutnya
silahkan hubungin kami di Email marketing1bet2uindo@gmail.com
TERIMA KASIH

Anonim mengatakan...

Coin Casino | Get the Latest Bonus Offers & Free Spins - Casino
Coin Casino 바카라사이트 is rated 4.5 out deccasino of 5 by our members and 인카지노 60% of them said: "liked it". They also said: "liked it". It's great news for you